Sintesis protein merupakan reaksi yang
menghubungkan fungsi DNA dengan penyusunan molekul tubuh, yaitu protein.
Protein yang dibentuk melalui sintesis protein akan mengalami banyak
modifikasi, ada yang menjadi protein struktur, proteksi, dan enzim
(biokatalisator).
Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam
tubuh kita hampir tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal itu menunjukkan betapa
pentingnya enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim
yang berasal dari proses sintesis protein.
Sintesis protein terjadi di ribosom, yang mana bisa berada melekat
pada retikulum endoplasma kasar ataupun berada bebas pada sitoplasma.
Ø Fungsi
protein
Protein adalah makromolekul, molekul besar
yang kompleks, yang terdapat pada semua sel. Protein memainkan peranan penting
dalam struktur sel kita: semua
membran selular mengandung protein. Sebab itu, agar supaya pertumbuhan
organisme dan spesialisasi sel dapat terjadi, maka protein baru harus di
produksi untuk membentuk elemen-elemen struktural bagi sel-sel baru.
Ada satu kelas molekul protein yang penting bagi semua reaksi yang terjadi
di dalam sel. Semua reksi dalam metabolis dalam suatu sel harus berlangsung
dengan kecepatan yang sangat tinggi untuk melengkapi sel dengan produk-produk
yang di perlukan bagi proses hidup. Suatu kelas protein yang dikenal sebagai enzim bertindak sebagai katalisator bagi
reaksi-reaksi metabolis, sehingga sel dapat terus berfungsi. Suatu sel mampu
melakukan ribuan reaksi biokimia, dan setiap reaksi ini di atur oleh enzim
spesifik. Karena enzim ini akhirnya pecah, maka sel harus mampu untuk
menggantikannya.
1
Pada dasarnya protein disusun oleh suatu
rangkaian unit yang dikenal sebagai asam amino. Ada 20 macam asam amino yang
telah di identifikasi. Rangkaian asam-asam amino demikian disebut polipeptida karena macam kimiawi yang
mengikat asam-asam amino satu dengan yang lain dikenal sebagai ikatan peptida.
Jika suatu protein diperlukan dalam jumlah
besar oleh sel, ia diperoleh dengan produksi ARNd adalah stabil, dan banyak di
simpan dalam sel-sel darah merah.
Ø Komponen yang Berperan
Komponen yang berperan dalam sintesis protein
adalah inti sel, RE kasar, Ribosom (rRNA), mRNA, tRNA, RNA polimerase.
a.
Inti sel
Inti sel merupakan lokasi dimana sumber
informasi genetik berada, yaitu DNA. Jadi, informasi yang akan diterjemahkan
pada sintesis protein berasal dari inti sel.
b.
RE kasar & Ribosom (rRNA)
RE kasar merupakan lokasi dimana ribosom
melekat. Selain itu, rRNA atau Ribosomal RNA merupakan tempat terjadinya
sintesis protein.
c.
tRNA (RNA transfer)
tRNA merupakan salah satu jenis RNA yang
bertugas untuk mengikat asam amino dari sitoplasma dan menggabungkannya dengan
asam amino lain pada tahapan sintesis protein.
d.
RNA polimerase
RNA polimerase merupakan enzim yang berperan
dalam proses perangkaian molekul RNA dari molekul DNA.
2
Ø Proses Sintesis Protein di bedakan menjadi dua
tahap
Sintesis protein secara garis besar dibagi
menjadi dua tahapan utama, yaitu proses pembuatan molekul mRNA pada inti sel
(transkripsi) dan proses penerjemahan mRNA oleh rRNA serta perangkaian asam
amino di ribosom (translasi).
1. Transkripsi
Transkripsi terjadi di inti sel. Pada tahapa
ini, RNA polimerase akan melekat pada rantai DNA sehingga rantai membuka. Salah
satu rantai DNA yang akan diterjemahkan (DNA template/rantai sense) mulai mendapatkan basa pasangannya, sehingga
tercipta rantai komplemen. Rantai komplemen inilah yang kemudian akan menjadi
mRNA (messenger RNA). RNA
polimerase selanjutnya akan bergerak sepenjang rantai DNA hingga kode-kode yang
diperlukan selesai diterjemahkan menjadi mRNA primer.
Peristiwa ini hanya terjadi pada rantai sense
atau DNA template saja, sedangkan pada rantai antisense atau DNA non-template
tidak akan terjadi. Setelah selesai, mRNA primer akan dilepaskan dan
selanjutnya akan melalui beberapa proses.
a. capping dan polyadenilasi
b. intron dihilangkan dan ekson akan bergabung
splicing
c. splicing akan berlanjut hingga terbentuk
mRNA siap pakai.
Catatan : mRNA terdiri dari dua macam kode, yaitu ekson dan intron. Ekson adalah
kode yang dipakai, sedangkan intron akan dibuang. mRNA matang selanjutnya akan ditransfer ke sitoplasma
untuk menuju tahapan selanjutnya, yaitu translasi di ribosom.
3
2. Translasi
Tahapan translasi
merupakan tahapan dimana mRNA matang dari dalam inti sel yang telah ditransfer ke sitoplasma, tepatnya diribosom,
segera diterjemahkan.
Translasi
sendiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.
a. Inisiasi
Pada saat mRNA sampai di ribosom, proses
pertama kali yang terjadi adalah inisiasi. Yaitu proses pengenalan kodon (pasangan 3 kode: cth. UAA, AUG), yang dimana sintesis
akan dimulai dari kodon pemula (kodon start) yang merupakan asam amino
Metionin, dengan kode AUG. Setelah kodon ini terbaca, asam amino pertama akan
berada diribosom untuk selanjutnya digabungkan dengan asam amino
selanjutnya. Asam amino berada bebas disitoplasma dan dibawa menuju ribosom
oleh RNA transfer atau tRNA.
b. Elongasi
Elongasi merupakan proses kelanjutan dari
inisiasi. Pada tahapan ini, kodon akan terus dibaca dan tRNA akan terus menerus membawa asam amino ke ribosom sesuai dengan kodon
yang ada pada mRNA. Pada proses elongasi, ribosom biasanya akan berada
pada posisi agregat atau kumpulan. Dua atau lebih ribosom akan melekat
pada rantai mRNA secara bersama-sama sehingga terlihat seperti sedang bergerombol. Fenomena ribosom yang
berkelompok ini disebut dengan polisom dan fungsinya adalah mempercepat
proses sintesis protein.
4
c. Terminasi
Terminasi merupakan proses terakhir dari
translasi. Proses ini mulai terjadi ketika kodon yang terbaca adalah
kodon-kodon yang mengkode berhentinya sintesis protein. Kodon ini dinamakan
dengan kodon stop, yang terdiri dari tiga kodon yaitu
UAA, UAG, dan UGA. Ketika salah satu kodon-
kodon tersebut terbaca, faktor pelepas akan memberhentikan proses sintesis
rantai asam amino. Proses terminasi diakhiri dengan terbentuknya rantai asam
amino yang sangat panjang, atau lebih sering
dinamakan dengan rantai polipeptida. Penamaan ini didasarkan pada ikatan antara
satu asam amino dengan asam amino lainnya yang dinamakan dengan ikatan peptida.
Rantai polipeptida inilah yang kita sebut dengan protein, lebih tepatnya
protein primer. Protein atau rantai polipeptida dari hasil sintesis protein
merupakan rantai protein primer. Protein ini harus mengalami modifikasi agar bisa digunakan dalam
tubuh. Proses modifikasi akan dilakukan dibadan
golgi setelah ditransfer dari retikulum endoplasma.
Berikut
gambar proses transkripsi dan translasi :
5
Kesimpulan
Jadi, Sintesis protein merupakan reaksi yang
menghubungkan fungsi DNA dengan penyusunan molekul tubuh, yaitu protein.
Protein yang dibentuk melalui sintesis protein akan mengalami banyak
modifikasi, ada yang menjadi protein struktur, proteksi, dan enzim
(biokatalisator).
Selain itu,
Sintesis Protein memiliki fungsi, yaitu sebagai media untuk pertumbuhan
organisme dan spesialisasi sel dengan syarat protein tsb harus di produksi
terlebih dahulu untuk membentuk elemen-elemen struktural bagi sel-sel baru. Dan
Komponen penting yang berperan dalam sintesis protein adalah
inti sel, RE kasar, Ribosom (rRNA), mRNA, tRNA, RNA polimerase. Kemudian Proses Sintesis Protein di bedakan menjadi dua
tahap, yaitu Proses Transkripsi dan Proses Translasi.
1 komentar:
blognyaa bgus . . . .
makasih tlah membantuu. . . .
Posting Komentar